Terpaksa merupakan suatu perasaan yang akan membuat kita lelah secara fisik maupun lelah secara batin. Terpaksa membuat kita mengerjakan suatu hal dengan tanpa rasa ikhlas. Kalau sudah tidak ikhlas maka yang ada hanya sebatas pekerjaan yang tanpa berkah dalam pengerjaannya. Namun tidak semua keterpaksaan itu selalu buruk. Ada banyak terpaksa yang jika dialakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan baik. Misalnya kita paksakan untuk kita beribadah. Ibadah dengan keterpaksaan memang tidak akan mendapatkan balasan pahala. Namun semakin dipaksakan sebuah kegiatan maka akan menjadi sebuah kebiasaan kegiatan tersebut.
Mungkin menjadi sebuah keheranan tersendiri ketika ibadah saja dipaksa ataupun terpaksa dalam pengerjaannya. Namun itu merupakan salah satu cara menuju sebuah kebaikan yaitu kebaikan dalam beribadah. Rasa terpaksa yang mula-mula tinggi lambat laun akan menjadi perasaan yang biasa saja, bahkan kalau sudah menjadi kebiasaan maka akan merasa kurang atau mengganjal dihati jika belum melaksanakan kegiatan tersebut. Semua membutuhkan sebuah proses. Mungkin semula beribadah karena dipaksa kemudian lama-lama kita sisipkan kalau ibadah kita murni karena Allah semata.
Sebaik-baiknya terpaksa adalah keterpaksaan dalam kebaikan. Memang tidak baik untuk diri sendiri karena tidak ikhlas tetapi setidaknya itu baik untuk orang lain. Dan keterpaksaan yang dapat dikatakan baik yaitu keterpaksaan tanpa keluhan. Karena keluhan akan memperlihatkan kalau kita benar-benar terpaksa. Kembali kepada diri sendiri, ingin capek tapi ikhlas atau capek yang sia-sia.
No comments:
Post a Comment