Untuk sebagian perasaan terkadang memang merasakan bahwasannya setelah kita melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja tahap selanjutnya adalah menerima gaji. Gaji yang terkadang masih selalu kita hitung besarannya berapa untuk bulan ini. Padahal sebenarnya rezeki itu tidak baik untuk dihitung. Karena hal itu membuktikan kita tidak percaya kepada Allah yang akan memberikan rezeki kepada kita sesuai dengan kepantasan kita menerima rezeki. Menghitung rezeki yang akan kita dapatkan sama saja kalau kita ragu terhadap perhitungan yang telah Allah tetapkan.
Rezeki yang datang dari Allah adalah sesuai dengan perhitungan Allah yang tidak akan pernah salah. Terkadang kitalah yang membuat perhitungan sendiri dan itu pasti akan ada banyak kesalahan. Mungkin ada bahasanya mengkalkulasi keuntungan sebuah perusahaan. Dalam perhitungan mungkin kita sudah benar-benar menuliskan angka yang akurat. Tetapi dalam nyatanya kita terkadang lupa mengkalkulasi Zakat yang harus kita keluarkan dari keuntungan tersebut. Jadi yang kita hitung adalah keuntungan kotor yang belum kita bersihkan dengan Zakat.
Dalam setiap rezeki yang kita peroleh ada sebagian kecil hak orang lain yang harus kita keluarkan. Dikatakan hak orang lain karena rezeki itu melewati perantara yang telah Allah atur. Rezeki itu datang dengan tahapan-tahapan yang telah Allah susun. Sehingga dalam prosesnya mungkin rezeki kita lewat perantara tetangga, lewat do'a anak-anak yatim, atau bahkan lewat orang tua kita sendiri. Semua itu sudah Allah yang menentukan. Kita tinggal mensucikan segala rezeki yang telah kita dapatkan sehingga nantinya rezeki tersebut dapat kita nikmati dengan penuh keberkahan.
Jadi, kurangilah atau bahkan hindarilah pikiran kita yang sering menghitung rezeki yang telah Allah berikan. Anjurannya adalah menghitung Zakat yang harus kita keluarkan. Syukur-syukur melebihi dari apa yang telah kita hitung. Karena rezeki yang dikeluarkan dijalan Allah akan dibalas berlipat ganda. Ane mengamanatkan artikel ini untuk ane sendiri dan jika bermanfaat semua adalah kehendak Allah SWT.
No comments:
Post a Comment