Terkadang sifat manusiawi selalu saja menjadi salah satau hal yang berat untuk dijauhi. Rasa dimana kita menjadi satu-satunya manusia yang terdzolimi sehingga berhak mengeluarkan segala bentuk respon yang walaupun itu buruk. Untung saja tidak ada satu pun do'a yang diperuntukan untuk keburukan. Kalau kata Habib, "Jangan menggantikan sebuah kemunkaran dengan kemunkaran lainnya". Hal ini sama seperti jangan mendo'akan keburukan untuk keburukan lainnya. Do'a itu adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk dapat langsung memintanya kepada Alloh. Mengapa do'a itu dipinta sedangkan Alloh Maha Tahu apa yang dibutuhkan. Sedikit contoh saja, jika kita sebagai seorang ayah tentu tahu apa yang dibutuhkan oleh anak-anak kita. Namun kita ingin memberikan pengajaran yang baik dengan mengukur kesungguhan anak-anak kita dalam memperoleh sesuatu dengan cara meminta yang baik.
Do'a akan membuat kita merasa sadar diri akan kebesaran Alloh. Kita akan meminta dengan penuh tak berdaya tanpa pertolongan Alloh. Semakin kita menyadari diri maka akan semankin kita mengerti apa tujuan hidup kita, yaitu semata-mata adalah berjalan pada jalan yang telah Alloh tentukan. Semua hal yang melekat pada diri kita sudah Alloh tentukan, jadi mau apa lagi, kurang apa lagi?. Kembali tanyakan hal tersebut agar kita semakin yakin bahwa Alloh akan selalu bersama kita. Mulai dengan mengucap Bismillah untuk memulai segala sesuatu yang baik.
Do'a yang terbaik untuk sebuah akibat dari keburukan yang ada. Contoh kecil, seperti kasus Rohingnya, mungkin secara manusiawi kita akan melaknat semua pelaku keburukan yang terlibat tetapi seharusnya yang kita do'akan adalah korbannya, do'akan dengan do'a terbaik seperti semoga diberi kesabaran dan keikhlasan dan diberi pertolongan Alloh dengan cepat. Maka do'a seperti itu yang akan Alloh dengar. Selama ada do'a yang baik maka berdo'alah dengan yang baik (Ustadz Adi Hidayat)
No comments:
Post a Comment